Ciri Muslimah Sejati

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar ikhwatul iman? Semoga kalian dalam keadaan sehat wal’afiat & selalu dalam lindungan Allah swt.
Sudah lumayan lama rasanya saya tidak menulis di pages ini. Dan Alhamdulillah hari ini Allah menggerakkan hati saya untuk menulis kembali di sini.
Silakan ya saudara & saudariku fillah, jika ada yg ingin copas ataupun share tulisan ini (^_^)

Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

**********^^**********^^**********^^**********^^**********^^**********^^**********^^**********

Di siang hari yang terik, seorang gadis kecil tengah asyik memandangi 2 orang perempuan yang tepat berada di sebelah depan kanan dan kirinya.

Pemandangan kedua perempuan itu sangatlah kontras. Perempuan yang berdiri di depan kanannya adalah perempuan yang menutup rapat auratnya

dengan berhijab sedangkan perempuan yang tepat berada di sebelah kirinya adalah perempuan yang tanpa rasa malu mengumbar auratnya, entah dengan niat apa dia melakukannya.

Gadis kecil itu menarik tangan ayahnya dan bertanya “Ayah, kenapa kedua kakak perempuan itu pakaiannya sangat berbeda? Kalau aku sudah besar nanti aku harus pakai yang mana yah? Yang tertutup rapat itu atau yang terbuka?!”

Dengan tersenyum sang ayah menjawab rasa pertanyaan buah hatinya “Anakku..Jika engkau sudah besar nanti, kau harus mengikuti kakak yang berpakaian rapat itu!”

“Tapi kan panas ayah, apalagi di siang hari yang terik seperti ini! Memangnya..kenapa kalau sudah besar harus berpakaian seperti itu yah?” tanya gadis itu dengan cepat karena rasa penasarannya.

Sang ayah membelai rambut sang anak sambil berkata “Anakku, engkau ini adalah seorang muslimah. Seorang muslimah adalah seorang perempuan yang meyakini bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Menutup aurat seperti yang dilakukan kakak itu adalah kewajiban seorang muslimah. Maka saat usiamu baligh nanti tutuplah auratmu nak karena Allah telah memerintahkannya dalam QS Al Ahzab : 59 yang artinya,

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab [33] : 59).

Sang anak itu tersenyum mendengar penjelasan ayahnya dan dengan antusiasnya dia bertanya kembali “Tapi bagaimana ciri-ciri seorang muslimah itu Ayah?”

“Ciri seorang muslimah yang sejati itu tidaklah dilihat dari paras kecantikan wajahnya, wajah & fisik yang cantik hanyalah satu peranan yang teramat kecil. Tetapi seorang muslimah yang sejati adalah seorang perempuan yang memiliki kecantikan dan ketulusan hati yang tersembunyi. Itulah yang terbaik karena Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian.

Sang ayah menyambung perkataanya “Muslimah sejati juga tidak dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang indah dan mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang indah dan mempesona itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak manakah kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari perkataan apa yang ia keluarkan dari mulutnya. Muslimah sejati bukan juga dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujjah dengan kebenaran.

“Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan (mengairahkan) orang yang ada perasaan dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik.” (Surah Al-Ahzab : 32)

Sang ayah kemudian diam sejenak sambil melihat kepada wajah manis puteri kecilnya itu.
“Kemudian apa lagi ayah?” tanya putri kecilnya yang masih terus ingin tahu.

“Ketahuilah wahai puteriku… Muslimah sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian bermerek tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang lain menjadi tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginyaDan ingatlah anakku..Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa ridho dan kehambaan kepada TUHAN-nya. Dan ia sentiasa bersyukur dengan segala karunia yang diberikan.”

“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (tidak berzina atau mendekati zina).” (Surah An-Nuur : 31)

Setelah itu sang anak kembali bertanya, “Siapakah yang memiliki kriteria seperti itu ayah? Bolehkah saya menjadi sepertinya? Mampukah dan layakkah saya ayah?”

“Tentu saja boleh sayang, bahkan semua wanita boleh dan mampu jika mereka memang mau berusaha! Untuk menjadi seorang muslimah yang sejati, tentu saja engkau dapat mempelajarinya dari istri-istri Rasulullah, putri Rasulullah dan sahababiyah bukan dari perempuan-perempuan yang mempertontonkan dan menjajakan auratnya.”

 

-Wallahu a’lam bishawab-